Cinta sebagaimana yang telah kita bahas adalah gharizah nau', dan
sebagaimana naluri-naluri yang lain, ia menuntut pemenuhan. Maka wajar
saat seseorang sudah balig, ia mulai merasakan naluri ini. Bukan sebagai
tanda yang salah, namun sebagai indikasi bahwasanya ia sudah siap
melanjutkan keturunan manusia.
Bila cinta adalah karunia Allah swt, mustahil Allah mengaruniakan sesuatu yang buruk.
Bila cinta adalah karunia Allah swt, mustahil Allah mengaruniakan sesuatu yang buruk.
Cinta bisa dimaknai sebagai potensi maksiat, juga bisa dimaknai sebagai potensi taat.
Makna cinta itu luas, maka jangan disempitkan dengan syahwat, kasih sayang itu terlalu tinggi untuk direndahkan hanya dengan baku maksiat. Islam adalah agama yang mengajarkan cinta kasih. Cinta dari seorang suami kepada istrinya dan sebaliknya, dari ayah-bunda ke anak dan sebaliknya, sesama saudara, sesama manusia, dan seterusnya.
Makna cinta itu luas, maka jangan disempitkan dengan syahwat, kasih sayang itu terlalu tinggi untuk direndahkan hanya dengan baku maksiat. Islam adalah agama yang mengajarkan cinta kasih. Cinta dari seorang suami kepada istrinya dan sebaliknya, dari ayah-bunda ke anak dan sebaliknya, sesama saudara, sesama manusia, dan seterusnya.
Islam tidak pernah
mengharamkan cinta, Islam mengarahkan cinta agar ia berjalan pada
koridor yang semestinya. Islam mengatur bagaimana menunaikan cinta
kepada orangtua, cinta kepada saudara seiman, kepada sesama manusia,
juga tentu cinta kepada lawan jenis. Bila kita bicara cinta di antara
lawan jenis, satu-satunya jalan adalah pernikahan yang dengan semuanya
cinta jadi halal dan penuh keberkahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar